Sepatu Hilang

Lantaran penyakit pikun gw kambuh, sepatu Nike hitam seharga Rp 600 ribu melayang. Padahal itu sepatu kesayangan yang gue beli setahun lalu waktu gajian terakhir di Suara Pembaruan. Sepatu itu jadi andalan kalau gw nongkrong. Gue bangga banget makenya. Soalnya sampai sekarang, gue belum pernah lihat orang lain yang punya sepatu kaya gitu.

Saking bangganya, kadang-kadang, kalau pas lagi pake sepatu itu bawaanya pengen berpangku kaki biar kelihatan jelas  lambang Nike yang mengkilat berkilau-kilau itu (mau muntah ya?). Sampai-sampai gue juga pernah mencoba meletakaannya di jidat biar makin jelasss (hahaha lebay).

Kenapa gue suka sepatu itu? Alasannya bukan sekadar modelnya bagus, tetapi nyaman dipakai. Pas sama kontur pergelangan kaki gue yang ramping itu. Orang-orang yang punya tipe telapak kaki kaya gue pasti cocok pake sepatu itu, sebut saja misalnya Sandra Dewi dan Luna Maya (hehehe). Kaki kita memang sama, cuma beda warna, sama-sama putih tetapi aku putihnya lebih tua.

Sepatu itu juga sudah bersama gue mendaki  gunung,  mengarungi lembah, mandi di sungai, membawa sabun mandi dan gosok gigi. Dan yang lebih penting, sepatu itu bebas bau kaki. Makanya aku sarankan buat si tit-tit-tit (sensor), kemudian tit-tit-ti (sensor lagi), dan si titi-tit-tit (semuanya teman-temanku), mending beli sepatu macam begitu biar kaki anda jangan menimbulkan bau tidak sedap. Tetapi jika badan Anda yang beraroma tak sedap, segera gunakan deodoran, jangan pake sepatu di ketek. Atau jangan menelan sol sepatu jika bau mulut.(vid)

Tinggalkan komentar